Sebuah karya anak bangsa yang menjadi satu dari beberapa ikon Bondowoso. Bendung dan Jaringan Irigasi Sampean Baru dimulai pembangunannya pada September 1979 dan selesai pada bulan Februari 1984. Bendung yang berlokasi di Desa Kali Tapen Kecamatan Tapen ini menampung air dari 27 sungai-sungai kecil yang ada di hulunya.

Bendung Sampean Baru diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum, Ir. Suyono Sosrodarsono, pada tanggal 9 Agustus 1984. Bendung Sampean Baru merupakan bendung yang dibangun untuk menggantikan bendung lama--Sampean Lama--dan juga untuk mengontrol dampak dari limpahan air hujan di sungai Sampean, yang jika tidak terkontrol akan menyebabkan banjir di wilayah Prajekan dan Situbondo.

Kondisi bendung Sampean baru sekarang ini masih sangat baik, tetapi kondisi lingkungannya yang 'agak' memprihatinkan. Dulu, sekitar tahun 2000-an Sampean Baru merupakan satu dari beberapa obyek wisata yang menarik. Fasilitas panggung terbuka, area parkir, dan pepohonan yang teduh merupakan tempat yang ramah bagi para pengunjung--terutama keluarga.
Sekarang, panggung terbuka--biasanya tempat pementasan Ronteg Singo Ulung dan beberapa kesenian tradisi khas Bondowoso--sudah tidak terawat, bahkan ada beberapa yang sudah roboh.
Sampah juga menjadi permasalahan lain yang tampak di lokasi parkir, sisi kanan kiri bendung, dan juga di hilirnya.
Penambangan pasir juga menyisakan banyak kerusakan lingkungan di sekitar bendung, yang untungnya saat ini penambangan pasir ini sudah dihentikan.

Jika saja bendung ini diberdayakan dan dirawat di sekelilingnya--terutama tanaman eceng gondok yang tumbuh subur--pasti akan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar bending. Semoga saja pihak pemerintah daerah dan dinas terkait akan segera menyadari hal ini dan tidak terlambat untuk meningkatkan fungsi bendung ini.
Semoga