DESKRIPSI
NASKAH LOMBA PANTOMIME
DALAM RANGKA HARI ANAK NASIONAL
KABUPATEN BONDOWOSO
“ENTAR
SABE”
(Ki-Ka: Juri 2, Juara 3 SDN Tapen, Juara 2 SDN Pekalangan 1, Juara 1 SDN Kotakulon 1, Juri 1, Panitia)
SDN PEKALANGAN 1
BONDOWOSO
2018
DAFTAR ISI
I.
JUDUL
II.
DAFTAR ISI
III.
KATA PENGANTAR
IV.
PENDAHULUAN:
a. Latar
belakang
b. Dasar
pemikiran
c. Tujuan
d. Konsep
iringan
e. Tata
rias
f. Tata
busana
V.
TEAM PRODUKSI
VI.
NASKAH CERITA
VII. PENUTUP
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil
‘alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan
pemikiran sehingga naskah pantomime ini dapat kami persembahkan kepada
semuanya.
Kegiatan lomba
pantomime merupakan kegiatan yang bertujuan mengenalkan seni pantomime kepada
siswa SD, melatih keberanian, memberi wadah untuk menyalurkan bakat, dan
menumbuhkan kreatifitas siswa.
Pada kesempatan ini,
kami dari SDN Pekalangan 1 ikut serta dalam kegiatan lomba ini secara aktif
dengan harapan mampu memberikan inspirasi dan motivasi bagi kami, peserta lain,
dan guru-guru SD semuanya.
Penyajian kami ini masih
memiliki banyak hal yang perlu diperbaiki dan disempurnakan. Kritik, saran, dan
masukan dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan di masa mendatang.
Bondowoso, April 2018
Kepala SDN Pekalangan 1
TYA
SETIADI
PENDAHULUAN
I.
LATAR
BELAKANG
Pantomime merupakan satu bentuk
pertunjukan gerak tanpa kata-kata. Cerita, plot, dan karakter disampaikan
dengan gerak dan ekspresi wajah (mimik).
Gerak dalam pantomime banyak menggunakan
tangan terutama untuk mengidentifikasikan benda (obyek) dan aksi tertentu. Ada
empat gerak dasar dalam pantomime, yaitu: gerak murni, gerak realistis, gerak
elastis, dan gerak robotik.
Alur cerita harus disesuaikan dengan
usia anak, bisa mengambil dari kegiatan sehari-hari, baik dalam lingkungan
keluarga maupun lingkungan sekolah, sehingga sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan
anak.
Berangkat dari hal tersebut, alur cerita
dalam pantomime dibuat untuk anak usia SD, sehingga materi gerak yang disajikan
diatur sedemikian rupa memang untuk anak, sederhana, lucu, menyenangkan, tetapi
tetap mengacu pada perkembangan karakter kepribadian anak. Semua gerakan
merupakan cerminan dari kegiatan sehari-hari sehingga anak-anak lebih mudah
melakukannya.
II.
DASAR
PEMIKIRAN
Pantomime “Entar Sabe” bercerita tentang
seorang anak yang tinggal di desa. Setiap hari libur dia selalu membantu kedua
orangtuanya di sawah (sabe). Sebagai anak petani dia sangat akrab dengan
lingkungan pedesaan. Sawah, lading, hutan, sungai, dan berbagai jenis hewan
yang masih bias ditemui di desa.
Ada banyak pelajaran yang diambilnya
ketika dia berada di sawah dan alam yang masih asri. Kelestarian alam dan cinta
kasih terhadap sesama makhluk harus tetap terjaga agar alam terus bisa
memberikan manfaat pada manusia.
Alur cerita ini dikemas dengan gerak
menarik dan diiringi musik. Dengan demikian suasana pada keseluruhan alur akan
terjalin dengan baik, serta mampu memberikan penguatan pada gerak dan karakter
yang diperankan.
III.
TUJUAN
Pantomime
ini dibuat bertujuan:
1. Menggali
bakat dan kreatifitas siswa,
2. Memberikan
wadah bagi bakat dan kreatifitas siswa,
3. Melatih
keberanian siswa,
4. Memberikan
inspirasi dan motivasi bagi aktor, penulis, dewan juri, dan penonton.
IV.
KONSEP
IRINGAN
Iringan dibuat untuk mendukung, menguatkan gerak,
dan alur cerita, sehingga suasana menjadi hidup dan lebih menyenangkan. Iringan
yang dipergunakan merupakan musik jadi (rekaman).
V.
TATA
RIAS
Tata rias yang dipergunakan adalah tata rias dengan
dasar putih dengan menambahkan garis-garis yang kuat untuk memperkuat ekspresi
(mimik).
VI.
TATA
BUSANA
Tata busana yang dipakai menyesuaikan dengan gerak,
karakter, dan tema cerita yang tertuang dalam naskah pantomime.
VII.
TEAM
PRODUKSI
TEAM PRODUKSI
Penanggungjawab : Kepala SDN Pekalangan 1
Pembina :
Widi
Penulis
Naskah :
El Hakim
Koreografer : Team Kreatif Sanggar Taker
Penata
Musik : El Hakim
Tata
Rias/Busana : Yudi Prasetyo
Nugraha
Peraga : Mohammad Fauzan
VIII. NASKAH CERITA
ENTAR SABE
Hari ini sekolah libur,
Fauzan selalu menggunakan kesempatan itu untuk membantu kedua orang tuanya di
sawah. Rencananya, hari ini mereka akan memupuk tanaman jagung dan menanam singkong
di pematang sawah. Fauzan diberi tugas untuk membawa pupuk kandang untuk
ditaruh di dalam lubang tempat menanam singkong. Perlahan-lahan Fauzan
memanggul karung pupuk kandang di punggungnya.
Sepanjang perjalanan,
Fauzan sangat bersyukur karena Tuhan telah memberikan alam yang indah kepada
negerinya. Pohon-pohon besar dan rindang, udara yang segar dan sejuk, juga
burung-burung yang beraneka ragam jenis dan bunyinya. Semua itu menambah
semangat dan kegembiraan Fauzan.
Tak lama kemudian, Fauzan
sampai di tepi sungai. Fauzan menaruh pupuk yang dibawanya di atas perahu.
Hati-hati dia naik ke atas perahu. Dikayuhnya perahu perlahan menuju ke
seberang. Cukup lama juga Fauzan mengayuh perahu. Suara air, angin, dan burung
membuatnya senang.
Sesampainya di sawah,
Fauzan menaruh pupuk kandang yang dibawanya di bawah pohon kelapa. Di ambilnya
cangkul dari gubuk, dan mulai membuat lubang untuk tanaman singkong. Setelah
selesai membuat lubang, Fauzan lalu menuangkan pupuk kandang yang dibawanya.
Matahari sudah mulai
terik, peluh sudah membasahi kaos yang dikenakan Fauzan. Setelah menaruh pupuk
di lubang terakhir, Fauzan memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon kelapa.
Fauzan menyandarkan tubuhnya pada batang kelapa sambil mengipas-ngipas tubuhnya
dengan topi yang tadi dipakainya. Tak terasa angin semilir membuat Fauzan
mengantuk.
Tiba-tiba ada benda
jatuh menimpa kepala Fauzan. Dia kaget dan terbangun. Dicarinya asal benda itu.
Ternyata kulit kelapa muda. Fauzan mendongak dan melihat ke atas. Ternyata di
atas pohon kelapa ada seekor tupai sedang memakan buah kelapa muda. Fauzan yang
tadi mengantuk jadi tertarik memperhatikan tupai itu. Perlahan-lahan dia
memanjat pohon kelapa. Dia ingin menangkap tupai itu dan juga mengambil kelapa
muda. Lumayan untuk penawar haus.
Melihat Fauzan
memanjat, tupai itu lari. Fauzan tersenyum dan melanjutkan mengambil buah
kelapa muda. Dijatuhkannya beberapa butir kelapa muda ke tanah. Setelah
selesai, dia beranjak turun dari pohon kelapa. Sesampainya di bawah, Fauzan
membelah kelapa muda itu, meminum, dan memakan dagingnya.
Tiba-tiba dia puny aide
untuk menjadikan sabut dan batok kelapa muda menjadi orang-orangan sawah.
Dicarinya pelepah kelapa yang sudah kering, kemudian dipotongnya setinggi
tubuhnya. Setelah selesai, ditaruhnya batok kelapa tersebut di ujung pelepah,
dibuat menjadi kepala orang-orangan sawah. Ditambahkannya daun pisang yang
sudah kering sebagai tangan dan baju orang-orang itu. Fauzan tersenyum gembira
melihat hasil karyanya. Bergegas ditaruhnya orang-orangan sawah tersebut di
tengah-tengah sawah.
Sepertinya
selesai
IX.
PENUTUP
Berbagai hal telah
tertuang dalam naskah pantomime ini, namun demikian masih banyak hal yang perlu
diperbaiki. Tulisan ini merupakan alternatif dan media belajar untuk menuangkan
gagasan dan sistematika dalam menggali, membina, dan mendidik bakat dan
kreatifitas siswa dalam sebuah pertunjukan pantomime.
Sangat mungkin masih
banyak cara dan metode gerak yang lebih baik. Sapa yang santun, kritik
membangun, dan saran yang sistematis sangat kami harapkan.