ALTAR WAKTU (sajak 2018)

15.42.00




JIKA TUHAN

ah, jika tuhan mampir di rumahmu
sampaikan salamku padanya
secangkir kopi dan sebungkus kretek telah tandas
aku menunggunya di jantung waktu.

jika tuhan menyambangimu dan membagi-bagikan sepaket rindu
sampaikan padanya, tolong sisakan satu
hatiku dipenuhi sajak-sajak bisu
tentang langit biru, kembang ilalang,
juga ricik air di sela batu-batu

jika tuhan memang bertamu di rumahmu
bisikkan saja kepadanya
sekerat hatiku dirundung pilu
mengeja rindu yang bertalu

kamu

Surabaya, akhir Februari 2018






ALTAR WAKTU

aku ingin menulis kerinduan yang tumbuh diam-diam
di hatiku, menjalar dan merayap lambat memenuhi relung
renungku

taplak, gordeyn, toples kaca sudah selesai dicuci
dijemur di bawah matari pagi hari ini
sebagaimana aku mencuci hatiku
dengan imaji dari selembar gambar
wajahmu

kepenatan mirip benar dengan rumput yang tumbuh
di halaman sehabis hujan
bukan sebagai penyakit tumbuhnya
anugerah bagi jarak yang mewaktu
di sela pohon jagung, mawar, dan kamboja
memintal makna

ingin kutuliskan kerinduan yang tumbuh di hatiku
yang lahir dari senyum manismu
yang mekar dari mungil bibirmu
aku membeku

aku menulis rindu
yang lahir dari hatiku
mencium kening, lentik kelopak,
dan mungil bibirmu
altar waktu

Surabaya, akhir Februari 2018


You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook