SAJAK-SAJAK 2016 (VII)

14.16.00

SESEORANG YANG KUPANGGIL
(part VI)


embus angin yang tak pernah lelah berkelana
bawakan aku aroma rerumputan, ilalang, pucuk pohonan
serta wangian yang bertahta dalam pekatnya belantara
jiwaku

aku mencoba bertanya pada waktu
apakah keheningan yang syahdu ini
goda inginan ruang-ruang estetika
yang begitu tua untuk dikembalikan pada rimba
kembaraan menyeretku pada puing-puing purba

ah, kencana duka haturkan simalakama cuaca
mendung berarak menumpuk resah
engkau jadi lukisan senja itu!

aku meletakkan rasa ini pada …
lelah jenuh, kecewaku dalam hamparan angin kembara
bagian per bagiannya rantai dua kaki
pandangan itu sampai baru saja
bersama kelebat tanya dari sinar-sinar surya
apa yang sangat diinginkan telaga
karena rengsa mengendarai jiwa
ruksa menyelimuti hati
pada malam-malam sebelum musim bergant
dan suara lembut angin lembah
gemerisik pucuk-pucuk lalang begitu samar
mengabarkan aroma wangi kembang di keheningan
padang

ah, hentak estetikaku tak sadar berbisik
cinta itu dimiliki hutan, langit, bulan, dan lautan
dalam ketermanguan diriku sendiri
padamu

kekasih

O...

Jember, 10 Juni 2016
17.00 wib

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook